Warga Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang Pangandaran  Paling Banyak yang Mudik

Rabu, 12 Mei 2021 06:10 WIB

Share
Petugas Gabungan yang berjaga di posko penyekatan di jembatan Pancimas perbatasan antara Pangandaran Jawa Barat dengan Cilacap Jawa Tengah (foto: dry)
Petugas Gabungan yang berjaga di posko penyekatan di jembatan Pancimas perbatasan antara Pangandaran Jawa Barat dengan Cilacap Jawa Tengah (foto: dry)

PANGANDARAN, POSKOTAJABAR.CO.ID

Satgas Covid-19 Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mencatat ada 64 orang pemudik. Jumlah pemudik berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek yang pulang mudik sebelum diberlakukan penyekatan larangan mudik.

Camat Kalipucang Nana Sukarna mengatakan, data tersebut di update setiap detik oleh satgas Covid-19 Desa dan Kecamatan yang dipantau oleh Muspika Kecamatan dan langsung dilaporkan kepada Satgas Covid-19 tingkat Kabupaten.

"Jumlah keseluruhan ada 64 orang pemudik, namun sebanyak 57 orang itu pulang sebelum penyekatan larangan mudik diberlakukan atau tepatnya dari 22 April sampai dengan tanggal 05 Mei 2021, sedangkan dari tanggal 06 sampai tanggal 11 Mei tercatat ada 7 orang," ujarnya Selasa (11/05/2021).

Data tersebut, kata Nana, akan terus berubah setiap harinya, lantaran satuan tugas (Satgas) Covid Kecamatan dan Desa intens dalam pengawasan terhadap warga luar kota yang berhasil masuk ke wilayah Kecamatan Kalipucang.

"Setiap dua jam sekali grup WhatsApp Satgas Covid-19 selalu dipantau apakah ada penambahan data pemudik atau tidak, dalam grup Satgas, ada Muspika Kecamatan Kalipucang, Polsek, Koramil, Puskesmas, dan para Kepala Desa," terangnya.

Menurut dia, setiap pemudik nantinya akan di lakukan pemeriksaan atau rapid test antigen oleh pihak Puskesmas selaku tim Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan.

"Setelah itu, mereka (pemudik) harus menjalani isolasi mandiri selama 5 hari dan akan dipakaikan gelang khusus sebagai tanda dia sedang menjalani isolasi mandiri," ucap Nana.

Bahkan, sambung dia, banyak pemudik yang mengaku bahwa dirinya sudah melakukan swab test sebelum berangkat dari tempat asalnya.

"Namun sesuai hasil dari rapat koordinasi kita tetap lakukan rapid test antigen kepada yang bersangkutan meski pun mengaku sudah swab test, karena kita khawatir selama diperjalan yang bersangkutan terkontaminasi," ungkapnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler