BANDUNG,POSKOTAJABAR.CO.ID
Dalam menjalin suatu hubungan, rasa saling memiliki dan menyayangi merupakan hal yang wajar. Namun jika rasa memiliki semakin kuat, tak sadar seseorang bisa bersikap lebih posesif terhadap pasangannya.
Sikap posesif inilah yang terkadang membuat hubungan menjadi tidak sehat dan menyiksa batin maupun fisik pasangannya.
Obsessive love disorder (OLD) adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi terobsesi terhadap orang yang sangat dicintainya. Hal ini bisa terjadi pada orang yang sudah menjalin hubungan pernikahan maupun pacaran.
Cara Mengatasi Obsessive Love Disorder
Mencintai seseorang terlalu berlebihan hingga terobsesi ingin mengendalikan hidupnya tentu bukan hal yang baik. Tidak hanya merugikan orang lain, kondisi ini juga membuat penderitanya kesulitan untuk fokus dalam bekerja dan beraktivitas, serta mengganggu kehidupan sosialnya dan orang yang dicintainya.
Karena obsessive love disorder sering kali dipicu oleh gangguan psikologis lain, orang yang mengalami kondisi ini sebaiknya memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog.
Untuk menentukan penyebab obsessive love disorder, psikiater atau psikolog akan melakukan pemeriksaan kejiwaan. Setelah penyebabnya diketahui, baru dapat ditentukan jenis penanganan yang tepat, di antaranya adalah dengan:
Pemberian obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan tergantung dari penyebab OLD. Jika OLD yang dialami disebabkan oleh borderline personality disorder, erotomania, gangguan bipolar, atau OCD, dokter akan memberikan obat antidepresan, antispikotik, dan obat untuk menjaga mood tetap stabil.