Benarkah Orang yang Sudah Divaksin akan Meninggal dalam Dua Tahun? Ini Faktanya!

Senin, 19 Juli 2021 17:48 WIB

Share
Illustrasi vaksin (foto ist)
Illustrasi vaksin (foto ist)

BANDUNG, JABAR.POSKOTA.CO.ID – Jagad virtual kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah pesan singkat yang mengkaitkan ahli virus Prancis, Luc Montagnier.

Dalam pesan singkat yang beredar di WhatApp tersebut dia mengklaim bahwa semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun kemudian karena peningkatan yang bergantung pada antibodi.

Dr. Rohini Karandikar, seorang penulis sains di Journal of Visualized Experiments (JoVE) dan anggota tim Respons Ilmuwan India terhadap Covid-19, membeberkan fakta yang sebenarnya dari pesan singkat tersebut.

 

 

Pesan singkat itu berisi sebagai berikut:

“Semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun: Pemenang Hadiah Nobel Luc Montagnier telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada peluang untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin. vaksin…Mereka semua akan mati karena peningkatan yang bergantung pada antibodi. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan.”

Pesan viral itu lebih lanjut mengklaim bahwa banyak ahli epidemiologi tahu tentang ancaman yang ditimbulkan oleh peningkatan yang bergantung pada antibodi (ADE), tetapi dunia seakan "bungkam" tentang hal itu.

ADE (Antibody-Dependent Enhancement) adalah fenomena yang mungkin terjadi pada pemberian antibodi (vaksin atau antibodi lain) berupa reaksi yang memperkuat infeksi sehingga terjadinya suatu kejadian imunopatologis yang berat.

Menanggapi klaim ini, Biro Informasi Pers (PIB) dan Polisi Assam turun tangan ke Twitter dan Facebook (masing-masing) untuk mengatakan bahwa penerusan WhatsApp adalah berita palsu. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler