Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi Belum Bisa Dilaksanakan, InI Tanggapan Anggota DPRD
Kamis, 2 September 2021 19:32 WIB
SUKABUMI,POSKOTAJABAR.CO.ID
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, Bambang Herawanto, mendukung langkah pemerintah setempat untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum capaian target vaksinasi Covid-19 siswa terpenuhi.
"Saya setuju dengan kebijakan belum melaksanakan PTM dikarenakan belum optimalnya siswa didik yang divaksin. Karena, belum tercapainya target minimal jumlah siswa yang sudah vaksin berarti herd immunity belum dapat terbentuk dalam komunitas pelajar," ucap dia, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan whatsapp, Rabu (2/9/2021).
Bambang mengatakan, Pemerintah Pusat memang sudah memberi sinyal untuk dapat melaksanakan PTM, tapi bukan berarti harus. Terkait PTM yang belum bisa dilaksanakan di Kota Sukabumi sepenuhnya ada ditangan Ketua Gugus Tugas Penanganan Percepatan (STPP) Covid-19 daerah dalam menentukan kebijakan apakah bisa dimulai atau belum.
"Kita harus tetap waspada terhadap potensi naiknya kasus Covid -19 apabila kita lengah dan menganggap sudah aman untuk membebaskan siswa belajar tatap muka tanpa terbentuknya herd immunity dikalangan komunitas sekolah,"tegasnya.
Bambang meyakini bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi tengah berupaya dengan maksimal untuk pelaksanaan vaksinasi siswa. Namun, upaya itu pun harus dibarengi dengan semangat dari pada pelajar untuk mengikuti vaksinasi. Semakin cepat tercapai target herd immunity di lingkungan sekolah, sambung Bambang, maka PTM pun akan dapat terselenggara dengan nyaman dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebaik mungkin.
"Kami dari komisi III DPRD Kota Sukabumi akan kembali mengecek kesiapan sekolah - sekolah bila nanti dinyatakan dapat melaksanakan PTM,"ucap dia.
Terkait dengan terbatasnya persediaan vaksin Covid-19 untuk siswa, tambah Bambang, yang saat ini tersisa sekitar 8.000 sampai 9.000 dosisi. Maka, pengajuan penambahan vaksin ke Pemerintah Pusat pun harus segera dilakukan.
"Kesediaan vaksin tersebut dapat dialokasikan sejak jauh hari oleh pusat, dan kita berkeyakinan akan dapat melaksanakan vaksinasi secara bertahap, "pungkasnya. (Hendra)