Bendungan Cipanas II Jebol, Komisi IV DPRD Jabar Lakukan Ini 

Rabu, 13 Oktober 2021 19:41 WIB

Share
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady, saat melakukan tinjauan lapangan terkait kondisi Sungai Cipanas. (Foto Ist)
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady, saat melakukan tinjauan lapangan terkait kondisi Sungai Cipanas. (Foto Ist)

 

 BANDUNG, POSKOTAJABAR.CO.ID

Komisi IV DPRD Jabar menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai jebolnya Daerah Irigasi (DI) Cipanas dengan melakukan tinjauan lapangan ke Bendungan Cipanas I dan II. Yang jebol Cipanas II.

Bendungan tersebut, berada di Kecamatan Cikedung, Indramayu, dan pembangunannya, dibiayai APBN dengan nilai investasi Rp1,3 triliun.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan, selain melakukan tinjauan lapangan mengenai kondisi bendungan, yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN), kunjungan dilakukan untuk merespons laporan masyarakat terkait kondisi Sungai Cipanas, khususnya DI Cipanas II, yang jebol beberapa waktu lalu.

"Betul, kami melakukan kunjungan lapangan ke Bendung Cipanas I dan II. Itu (Bendung Cipanas) merupakan salah satu PSN yang dibiayai APBN sebesar Rp 1,3 triliun. Nantinya, bendung tersebut mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 2,5 MW," ucap Daddy, saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu , 13 Oktober 2021.

Bendungan mulai konstruksi pada tahun 2018 dan diharapkan beroperasi pada tahun 2023. Kapasitas bendungan 850 meter kubik per detik. Lahan terairi diperkirakan 10.500 ha. Bendungan itu akan mengurang banjir 475 m3/detik. Pasokan air baku bendungan itu 0,5 m3/detik.

"Adapun listrik yang dihasilkan dari bendungan ini adalah 2,5 MW. Luas genangannya mencapai 1.315 hektare dengan daya tampung sebanyak 250 juta meter kubik," ucap dia.

Mengenai adanya tanggul yang jebol, dijelaskan Daddy, hal itu didanai APBN senilai Rp 9 miliar di DI Cipanas II. Sawah terdampak ketika banjir seluas sekitar 1.000 hektare.

"Salah satu PSN ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan intensitas tanam yang meningkat, kesejahteraan petani diharapkan meningkat pula," tutupnya. (Aris)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler