DPU Kota Bandung Akui Anggaran Perbaikan Jalan tak Optimal, Ini Akibatnya

Jumat, 26 November 2021 09:17 WIB

Share
Kepala Bappelitbang Kota Bandung, M. Yudi Mulyana (kiri), dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi (tengah) dalam acara Bandung Menjawab, Kamis 25 November 2021. (foto:Ist)
Kepala Bappelitbang Kota Bandung, M. Yudi Mulyana (kiri), dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi (tengah) dalam acara Bandung Menjawab, Kamis 25 November 2021. (foto:Ist)

BANDUNG, POSKOTAJABAR.CO.ID

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung mengakui perbaikian jalan tidak bisa dilakukan secara optimal. Anggarannya kecil, akibatnya yang dilakuka n hanya bisa melakukan penambalan pada bagian yang berlubang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir alokasi pemantapan jalan hanya di kisaran Rp50-an miliar. Padahal idealnya Rp380 miliar.

"Survei semester pertama kemarin pemantapan jalan di 91,87 persen. Memang masih di bawah target di 93 persen," katanya di Taman Dewi Sartika, Jl Merdeka, Kota Bandung, Kamis, 25 November 2021.

Didi mengungkapkan, dari survei pertengahan semester lalu juga didapati 90 persenan lebih lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) masih menyala.

Terkait masalah genangan air saat musim penghujan, papar Didi, apabila dikomparasi pada tahun 2019 lalu di tahun 2021 ini sudah ada banyak perkembangan. Hal itu terlihat dari jumlah genangan yang terpantau saat ini hanya terdapat di 25 lokasi itupun yang masih rutin muncul di 6-11 titik saja.

"Titik genangan tertangani 67 persen, ini melebihi target. Drainase sekitar 60 persen dalam kondisi baik karena kita terus melakukan pengerukan. Ditambah lagi kita terus upayakan membuat kolam retensi. Sekarang sudah ada 8 kolam retensi," bebernya.

"Dari 2019, ada 60an titik genangan, tertangani 67 persen dan ini melebihi target. Drainase sekitar 60 persen dalam kondiai baik karena kita terus melakukan pengerukan. Ditambah lagi kita terus berupaya membuat kolam retensi. Sekarang sudah ada 8 kolam retensi," bebernya.

Saat ini, Didi beserta tim juga tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Cimahi membuat kolam retensi Pasirkaliki. Hal ini sebagai upaya menuntaskan persoalan luapan di wilayah perbatasan kota sebelah barat.

"Sekarang kita fokus menuntaskan kolam retensi Jalan Bima. Pada 2022, kita akan buat retensi di Cisanggarung Pasir Impun, selain penataan sungai yang sudah dibebeaskan satgas citarum sektor 22," katanya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler