Angka Pengangguran Kota Cimahi Masih Tertinggi di Jabar, Ini yang Dilakukan Disnaker

Selasa, 15 Maret 2022 21:00 WIB

Share
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Yanuar Taufik, pihaknya terus berusaha mengurangi pengangguran di Kota CImahi. (foto:Bagdja)
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Yanuar Taufik, pihaknya terus berusaha mengurangi pengangguran di Kota CImahi. (foto:Bagdja)

CIMAHI. POSKOTAJABAR.CO.ID

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi akan terus berupaya untuk mengentaskan masalah pengangguran di Kota Cimahi, yang jumlahnya masih menjadi salah satu yang tertinggi di Jawa Barat.

Salah satunya, Disnaker Kota Cimahi akan fokus terhadap peningkatan kapasitas dan kompetensi pekerja lokal Kota Cimahi dengan bekerja sama dengan industri dan Balai Latihan Kerja (BLK).

"Jadi kita siapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri," kata  Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, Yanuar Taufik Selasa (15/3/2022).

Yanuar mengatakan, angka pengangguran di Kota Cimahi masih menjadi yang tertinggi di Jawa Barat berdasarkan data yang dirilis tahun 2021. Jumlahnya hingga mencapai 38.193 orang atau 13,07 persen dari total angkatan kerja yang mencapai 292.252 orang.

Jumlah pengangguran tersebut memang turun sedikit dari tahun 2020 yang mencapai 39.436 orang atau 13,30 persen. "Memang ada pengurangan dibandingkankan tahun 2020 berdasarkan data BPS. Kita memang tertinggi," ungkap Yanuar.

Dirinya menjelaskan, ada alasan yang membuat masih tingginya angka pengangguran meskipun ada sedikit penurunan di Kota Cimahi dikarenakan belum tingginya angka serapan kerja. Meskipun serapan kerja dari sektor UMKM cukup lumayan banyak.

"Kan ada UMKM baru yang kita tahu dari OPD lain. Tapi kalau penyerapan kerja dari industri memang belum tinggi," beber Yanuar.

Dikatakannya, peningkatan jumlah warga Kota Cimahi yang menganggur dimulai tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 di Indonesia. Perusahaan pun sangat terdampak sehingga tak sedikit yang merumahkan hingga melakukan Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) massal.

"Kita tidak menyalahkan COVID-19 tapi memang terdampak. Apalagi sebagian besar industri di Kota Cimahi garmen dan tekstil," tandas Yanuar. (Bagdja)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler