Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan, Juju Disebut Pernah Menjadi Korban KDRT dari Mantan Suaminya

Rabu, 18 Mei 2022 16:44 WIB

Share
Petugas saat membawa jasad Juju Juariah yang ditemukan tewas di dalam tokonya di Kampung Godebag RT04/03, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022). (foto: Kris)
Petugas saat membawa jasad Juju Juariah yang ditemukan tewas di dalam tokonya di Kampung Godebag RT04/03, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022). (foto: Kris)

TASIKMALAYA, JABAR.POSKOTA.CO.ID - Kematian Juju Juariah alias Teteh Juju meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Seperti diberitakan, Juju ditemukan tewas bersimbah darah di kamar (yang dijadikan tempat untuk sholat) dalam tokonya, di Kampung Godebag RT04/03, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022).

Menurut Punduh Kampung Godebag, Odin Thohidin (43), teteh Juju merupakan sosok pekerja keras dan memiliki banyak keterampilan untuk merias kecantikan dan dia mempunyai toko kelontongan.

Namun Odin mengakui, semasa menjalin rumah tangga dengan pria Pakistan, Juju sering mengeluh karena sikap kasar suaminya saat itu, dan sering melakukan kekerasan. "Bahkan perceraian itu juga dipicu karena Teteh Juju mengetahui suaminya main perempuan dan akhirnya bercerai," ucapnya.

Meski berlabel warung Teteh Julia, banyak warga yang menyebut ruko tersebut dengan nama Warung Jahor, karena lokasi tempat berjualan tersebut berada di pintu masuk Pondok Pesantren Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya.

Juju menjual berbagai kebutuhan mulai sembako, sayuran dan minuman segar dan dalam menjalankan usahanya dibantu oleh anak keduanya dan seorang keponakan.

Pada malam sebelum ditemukan tewas, Teteh Juju ditemani oleh keponakannya sementara anaknya sedang berwisata ke Yogyakarta.

Kronologis
Kronologis kejadian menurut keterangan saksi pertama (keponakan korban) yang tertidur di lantai dua dan terbangun sekira pukul 05.00 WIB. Dia mencoba untuk membangunkan korban yang masih tertidur di lantai satu dan melihat korban dalam keadaan terlentang dengan kepala tertutup bantal.

Kemudian saksi pertama ini mencoba membangunkan korban, namun tidak merespons. Selanjutnya ia pergi untuk melaksanakan sholat subuh. Sekitar pukul 06.00 WIB saksi kembali membangunkan korban dan melihat kaki korban dalam keadaan terikat lakban hitam.

Karena merasa penasaran, saksi mencoba membuka bantal yang menutupi wajah korban dan saat dibuka saksi ini merasa terkejut melihat leher korban terluka berlumuran darah.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler