Proyek Pedestarian Ala Malioboro di Kota Tasikmalaya Menuai Protes PKL dan Juru Parkir, Ini Penjelasan Wali Kota

Selasa, 19 Juli 2022 11:18 WIB

Share
Alat Backhoe diturunkan untuk gali jalan depan trotoar di pusat perbelanjaan Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, diprotes para PKL, juru parkir dan pemilik toko. (foto: Kris)
Alat Backhoe diturunkan untuk gali jalan depan trotoar di pusat perbelanjaan Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, diprotes para PKL, juru parkir dan pemilik toko. (foto: Kris)

TASIKMALAYA, JABAR.POSKOTA.CO.ID - Proyek pelebaran trotoar untuk pedestarian di pusat perbelanjaan Jalan HZ Mustofa Cihideung, Kota Tasikmalaya, menuai protes dari para juru parkir, pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik toko.

Pantauan Poskota Jabar di lokasi, Selasa (19/7/2022), akibat adanya proyek pelebaran trotoar mirip kawasan wisata Malioboro Yogyakarta itu, jalan satu arah di lokasi itu mengalami kemacetan panjang, karena dua alat berat backhoe berada di depan toko tengah menggali sebagian jalan.

Di sepanjang jalan pengerjayaan proyek pelebaran trotoar pun kini dipasang pagar seng untuk menyekat jalan. Para PKL, juru parkir yang berada di sekitar trotoar pun protes lantaran dagangan dan parkir mereka menjadi sepi.

Salah satu pedagang di area trotoar itu, Wawan (54), mengaku dagangannya sepi dan bingung harus pindah kemana lagi, karena depan lokasi dagangannya digali alat berat dan sebagian jalan ditutup seng.

"Saya hanya bisa pasrah dan bingung, bagaimana penghasilan saya sehari-hari?, yah harus gimana lagi," ujarnya.

Hal senada disampaikan salah seorang pedagang, depan toko buku AA, Arif Mulyana (43) yang tokonya terhalang oleh lokasi proyek pelebaran trotoar yang tiba-tiba menutup setengah badan jalan. Kondisi itu membuat para pembeli kesulitan parkir baik motor maupun mobil untuk menuju tokonya.

"Saya bingung ini, kok seenaknya saja main tutup dan datang alat berat. Kenapa tidak ada komunikasi serius dulu sama para pedagang. Kalau begini kan, kami yang rugi," katanya.

Menurutnya, seharusnya Dinas PUTR Kota Tasikmalaya selaku leading sektor pembangunan proyek tak semena-mena mengerjakan proyek. Seharusnya dinas melihat aspek kerugian yang dialami masyarakat di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya.

"Kita juga kan bayar pajak dan segala macam berdagang di sini bukan gratis. Ya, kalau sepakat semua kan enak," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan bahwa kawasan Jalan HZ dan Cihideung akan dijadikan semi pedestarian mirip Malioboro di Yograkarta. Para PKL nantinya akan ditata lebih baik sehingga tak terkesan semerawut.

Halaman
Editor: Ivan W.
Contributor: Kris
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler