POSKOTAJABAR, PANGANDARAN
Kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan, kini jumlah kasus positif Covid-19 sudah mencapai 80 orang. Dari 80 orang yang positif Covid-19 itu sebanyak 27 orang sedang menjalani perawatan di RSUD Pandega Pangandaran. Sedangkan 53 orang dengan status OTG menjalani isolasi mandiri.
BACA JUGA : Harga Kacang Kedele Naik, Ukuran Tahu dan Tempe Diperkecil untuk Mempertahankan Produksi
Menyikapi hal itu, Pemkab Pangandaran melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran wabah virus Covid-19, salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan dibeberapa titik yang melibatkan personel dari BPBD. Sedangkan untuk ruang isolasi pasien positif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran menyiapkan ruang tambahan.
Kepala Dinas Kesehatan drg Yani Achmad Marzuki mengatakan, karena keterbatasan ruang isolasi di RSUD Pandega Pangandaran yang hanya mempunyai 31 tempat tidur, sedangkan trend sekarang kasus covid-19 naik mencapai 81 kasus data tersebut hasil dari evaluasi akumulasi.
"Kalau kenaikan pada tanggal 03 dan 04 Januari 2021 itu mencapai 16 kasus, dan sekarang jadi 27 kasus pasien positif Covid-19," ujarnya kepada POSKOTAJABAR, Rabu (06/01/2021).
BACA JUGA : Prajurit Brigif 15/Kujang II, Ciptakan dan Demontrasikan Pesawat Unmanned Aerial Vehicle
Kata dia, karena ruang isolasi di RSUD Pandega yang 31 tempat tidur overload, maka dari itu, tim gugus tugas dengan pak Sekda menyiapkan ruang isolasi yang menggunakan bangunan eks sekolah dasar (SD) itu.
"Di ruang isolasi itu, satu ruangannya ada 8 tempat tidur," katanya.
Yani menyebutkan, di bangunan eks SD kosong yang akan dijadikan tempat isolasi pasien positif Covid-19 itu tersedia tiga ruangan khusus pasien dan satu ruangan untuk tenaga medis dan alat kesehatan.
"Di ruang isolasi tambahan tersedia 24 tempat tidur," jelas Yani.
Tapi, kata dia, saya sama pak Bupati membahas harus dipikirkan bagaimana langkah strategis penanganan covid-19 di Kabupaten Pangandaran supaya tidak meningkat.
"Nah saya bilang kepada pak bupati, kalau penanganan covid-19 yang namanya penyakit menular pada umumnya itu pertama harus memutus mata rantai," ucapnya.
Menurut dia, yang kedua tetap menggunakan 3M ini salah satunya pakai Masker, Mencuci Tangan pakai sabun dengan air mengalir dan menjaga jarak.
BACA JUGA : Tahap Pertama, Jawa Barat Dijatah 97 Ribu Vaksin, untuk 44 Ribu Nakes
"Salah satu contoh, kemarin saya positif, tapi yang di tracking termasuk pak Asisten dan 37 orang lainnya hasilnya negatif, artinya masker ini sebagai proteksi untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain," tukas Yani.
Sementara itu, ditempat yang berbeda, Ketua pelaksana persiapan tempat isolasi, Irmas Ebianto menyampaikan pihaknya sedang menyiapkan tempat ruangan isolasi bagi pasien positif yang OTG.
"Dengan taget kerja 14 hari, dimulai hari Jum'at kemarin dan kemungkinan seminggu lagi tempat ini beres," katanya.
Dia mengaku, pihaknya melakukan pemeliharaan bangunan seperti, pengecetan, dan penyediaan fasilitas ruangan (TV, AC, Mushola,dan juga kamar mandi).
"Total ruangan semuanya ada 4 diantaranya satu ruang untuk petugas dan Alkes, sedangkan 3 ruangan itu tersedia 24 tempat tidur kapasitas satu ruangan untuk pasien," pungkasnya. (dry)
BACA JUGA : Kontes Burung Diikuti Peserta dari Tiga Provinsi di Lokasi Wisata Dibubarkan Forkopimcam