POSKOTAJABAR, RIYADH.
Ledakan mengguncang Riyadh, Arab Saudi, Selasa (26/1/2021). Ledakan ini terjadi 3 hari setelah Arab Saudi mencegat rudal yang menargetkan wilayah tersebut.
Menurut kesaksian koresponden AFP, ledakan tersebut mengguncang bangunan di Ibu Kota Arab Saudi tersebut sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Melalui media sosial, beberapa warga Riyadh mengaku mendengar hingga dua ledakan dan melihat kepulan asap yang terlihat seperti upaya pencegatan proyektil oleh militer Arab Saudi.
Gegara peristiwa ini, sejumlah penerbangan komersial di Bandara Internasional Raja Khalid Riyadh ditunda akibat insiden itu.
BACA JUGA : Seorang Penumpang Bus Budiman Ditemukan Meninggal di Jok Bus Belakang
Melalui akun Twitter pribadinya, salah satu eks utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt, mengaku berada di Riyadh saat insiden terjadi.
"Di tempat duduk saya di Bandara Riyadh, kami mendengar bahwa penundaan lepas landas sejumlah pesawat akibat peluncuran rudal oleh teroris Houthi," kata Greenblatt.
"Sebagai warga Amerika Serikat, kita harus mendukung sekutu kita, Saudi, dan rakyatnya. Saudi berhak membela diri dan rakyatnya dalam menghadapi serangan biadab," imbuhnya.
BACA JUGA : Granat Tangan Aktif Ditemukan Warga di Sungai Cikapundung, Diduga Sisa Perang Dunia Kedua
Arab Saudi, terutama Ibu Kota Riyadh, berulang kali menjadi target serangan rudal atau pesawat tanpa penumpang (drone) oleh pemberontak Houthi di Yaman.
Hal tersebut terjadi menyusul setelah Arab Saudi turun tangan membantu pemerintah Yaman berperang melawan Houthi pada 2015.
Sejauh ini, pihak berwenang Arab Saudi juga belum melaporkan apakah ada korban jiwa dan kerusakan akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan sampai sejauh ini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam insiden tersebut. (dwa)