POSKOTAJABAR, TASIKMALAYA.
Sebanyak 180 orang santri terkonfirmasi positif masih dalam perawatan insentif dari pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar, Rumah Sakit dan rumah masing-masing.
Pimpinan Pesantren Al Kautsar, ustad Rifqi Fauzi mengatakan berdasarkan hasil pemantauan dari pihak pondok pesantren, pasien yang masih menjalani isolasi dilingkungan pesantren dan perawatan masih berjumlah 129 orang santri sebagian terkonfirmasi positif dan yang negatif sudah dipisahkan dan sebanyak 51 orang santri melakukan isolasi mandiri.
Menurut Rifqi, santri masih menjalani isolasi di pesantren dan menempati dua gedung bertingkat di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) dan santri yang negatif masih berdiam di mesjid.
"Mereka tetap harus mentaati protokol kesehatan walaupun sedang berada di Mesjid," ujarnya, Jumat (05/02/2021)
Kata dia, seluruh penghuni yang sedang menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh. Maka santri tersebut harus menyerahkan surat pernyataan sembuh dari pihak puskesmas setempat.
"Karena kami tidak mau santri tersebut sudah sembuh tapi tidak menyertakan surat pernyataan kesembuhan," katanya.
Sementara untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan dihentikan. "Kita tetap akan melakukan secara daring,"jelas Rifqi.
BACA JUGA : Pemilik Burung Murai Medan di Pangandaran Alami Kerugian Rp 200 Juta, Inilah Penyebabnya
Sementara itu, Wakil ketua Satgas Covid-19, Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol. Inf Ary Sutrisno, setelah melakukan peninjauan ke pesantren tersebut, mengatakan, dengan ruangan isolasi yang mereka siapkan sudah dalam keadaan stabil dan bisa diterapkan, yang paling terpenting kesehatan sendiri.
"Pasien yang sedang dalam perawatan semuanya masih usia produktif dan harus menyiapkan mental, moril karena rata-rata usianya masih muda yang secara emosional masih labil dan para mereka ini tidak merasakan apa-apa tetapi secara medis dan hasil swab Covid-19, mereka dinyatakan positif<'katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan dilokasi pesantren ini mash kurang ideal dan dengan kondisi seperti ini sudah dibilang sudah tertib dengan memanfaatkan ruangan-ruangan yang ada.
"Tetap harus tertib ruangan dari tadinya isi 10 harus dikurangi menjadi 5 orang santri, karena itu untuk mengoptimalkan lingkungan pesantren sendiri," paparnya. (Kris)