POSKOTAJABAR, TASIKMALAYA.
Indonesia mensuplai Vaksin Sinovac Covid-19 sebanyak 120 juta dan disebarkan ke seluruh Indonesia termasuk Jawa Barat yang di pioritaskan untuk tenaga kesehatan, karena mereka itu merupakan garda terdepan dalam menangani kasus Covid-19.
Demikian diungkapkan, Hj. Neng Madinah Ruhiat Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi V, Jumat(12/02/2021)
Menurut, Neng Madinah Ruhiat, jumlah tenaga nakes di Jawa Barat Sebanyak 162.000. Jadi belum setengahnya terdistribusikan sehingga warga masyarakat bermunculan mengiginkan vaksin tersebut.
"Jadi banyak yang menginginkan vaksin tersebut untuk warga indonesia khususnya jawa barat, sehingga tidak akan mungkin cepat selesai untuk 1 tahun ke depan dan bisa saja sampai 2 tahun," ucapnya.
Bahkan Kata Neng Madinah Ruhiat, Vaksin sinovac juga di peruntukan untuk orang-orang yang berusia 18 tahun sampai 59 tahun,.
"jadi untuk 0 tahun sampai 17 tahun itu belum diperkenankan menggunakan vaksin,"ujarnya
Kemudian juga untuk 60 tahun keatas tidak diperkenankan untuk divaksin, ini justru usia-usia Ini yang di kategorikan rentan dalam penularan Covid-19.
"Sehingga permasalahan Covid-19, ini tidak akan selesai 2 sampai 3 tahun, Karena vaksinasi itu belum ada jenis untuk anak-anak maupun untuk orang tua lanjut," ujarnya.
BACA JUGA : 22 Kecamatan di Indramayu Ditetapkan Daerah Tanggap Darurat Banjir, Inilah Daftarnya
Sementara, itu, ratusan tenaga kesehatan kota Tasikmalaya dalam gelar vaksinasi tahap ke dua tidak akan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"hal itu dikarenakan, banyaknya faktor usia dan memiliki penyakit penyerta ( komorbid), ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana
Menurutnya, jumlah tenaga kesehatan yang di tunda sebanyak 450 orang, karena masuk kategori eksklusi dan tidak boleh diberikan vaksin, itupun sesaui aturan yang dikeluarkan dari kementrian dari kesehatanan.(Kris)
BACA JUGA : Unit Tipikor Polres Ciamis Datangi Kantor Desa Pangandaran, Inilah Penjelasan Kades Pangandaran