POSKOTAJABAR, BANDUNG.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, Kusmana Hartadji mengatakan, daya beli masyarakat anjlok akibat pandemi Covid-19 akibatnya, pendapatan pelaku UMKM turun drastis hingga 80 persen.
"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," katanya, Sabtu (20/02/2021).
Tutus panggilan karib dari Kusmana Hartadji mengatakan berdasarkan data Dinas KUK Jabar, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4,6 juta unit usaha. "Dari jumlah tersebut, 98 persennya merupakan usaha mikro dan kecil," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, Kusmana Hartadji mengatakan, daya beli masyarakat anjlok akibat pandemi Covid-19 akibatnya, pendapatan pelaku UMKM turun drastis hingga 80 persen.
"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," katanya, Sabtu (20/02/2021).
Tutus panggilan karib dari Kusmana Hartadji mengatakan berdasarkan data Dinas KUK Jabar, pelaku UMKM di Jabar mencapai 4,6 juta unit usaha. "Dari jumlah tersebut, 98 persennya merupakan usaha mikro dan kecil," jelasnya.
BACA JUGA : Enam Pejabat Tinggi Pratama Dilantik Plt Walikota Cimahi Ngatiyana
Harga Bahan Baku Naik
Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 juga membuat harga bahan baku naik dan langka. Pelaku UMKM kesulitan mengakses permodalan. Akibatnya, rantai produksi dan distribusi barang terhambat.
Kusmana menuturkan, pihaknya telah menyusun strategi untuk menyelamatkan dan memulihkan UMKM. Tahap pertama adalah mempermudah UMKM mendapatkan bahan baku.
"Kemudian membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), fasilitasi pembiayaan dan pemasaran, sampai program padat karya," ucapnya.
"Kemudian membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), fasilitasi pembiayaan dan pemasaran, sampai program padat karya," ucapnya.
BACA JUGA : Seorang Wanita Ditemukan Tewas Setelah Meramal Kematianya Sendiri di Facebook, Bikin Merinding!
Peningkatan Daya Beli Masyarakat
Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar, Ipong Witono menyatakan, peningkatan daya beli masyarakat amat krusial untuk membangkitkan UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah berupaya meningkatkan daya beli dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos), baik kepada masyarakat umum, pekerja, maupun pelaku usaha mikro.
"Selain dengan bansos, peningkatan daya beli masyarakat akan dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja," tuturnya.
(Aris)
"Selain dengan bansos, peningkatan daya beli masyarakat akan dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja," tuturnya.
(Aris)